Communication

Blog ini diperuntukkan bagi para peminat komunikasi, sosial, dan budaya. Dilarang berpolitik sektarian, korupsi juga nggak boleh. Itu dosa lho. Selamat menikmati.

123

Total Tayangan Halaman

45,733

Senin, 22 Mei 2017

GERAKAN ANTI HOAX DI INDONESIA: DARI MANA, MAU KE MANA?

Memperingati Harkitnas 2017 8 Januari 2017, Gerakan Anti Hoax dideklarasikan secara serempak di 5 kota besar di Pulau Jawa. Bandung turut berpartisipasi bersama Jakarta, Semarang, Surabaya dan Temanggung, dengan mendeklarasikan Piagam Masyarakat Bandung Anti Hoax. Kini, lima setengah bulan setelah deklarasi serempak itu dikumandangkan, sudah sampai di mana Gerakan Anti Hoax Indonesia? Sudahkah berhasil meredakan produksi dan sebaran hoax yang...

Selasa, 25 Desember 2012

Media Literacy

I.1.   Media Literacy Media literacy dikonsepkan sebagai “...the ability to access, analyse, evaluate and create messages across a variety of contexts (Livingstone, 2003)[1].” Wikipedia, the free encyclopedia, menyebutkan bahwa media literacy adalah ketrampilan untuk memahami sifat komunikasi, khususnya dalam hubungannya dengan telekomunikasi dan media massa. Konsep ini diterapkan pada beragam gagasan yang berupaya untuk menjelaskan bagaimana media menyampaikan pesan-pesan mereka, dan mengapa demikian. Konsep media literacy pertama...

Kita, Media, Dan Anak-Anak

Anak-anak masa kini hidup dalam kepungan media. Mereka menghabiskan waktu 6.5 jam sehari dengan media. Senin hingga Jumat. Pada saat weekend, jumlahnya semakin meningkat. Dari keseluruhan waktu yang dihabiskan di depan media, seperempatnya dihabiskan anak-anak muda di depan lebih dari satu media (misalnya, membaca teks sekaligus mendengarkan music). Karena itu, kalau jam dobel ini dijumlahkan, maka total waktu yang dihabiskan di depan media jumlahnya 8.5 jam! Lantas, media apa saja yang ‘menyentuh’ mereka? TV dan musik adalah yang paling utama....

KITA, MEDIA, DAN KONSTRUKSI REALITAS

A. Tentang Sosialisasi dan Konstruksi Realitas Persepsi manusia terhadap segala sesuatu yang berlangsung di sekitar dirinya dibangun dari kesadaran akan adanya nilai-nilai yang memandu manusia untuk mendefinisikan realitas kultural. Kita memahami sesuatu, melekatkan makna pada peristiwa tertentu, dan berusaha menjalani realitas keseharian kita, berdasarkan nilai-nilai yang kita yakini—entah itu disadari atau tidak disadari. Proses penanaman nilai –kerap diistilahkan sebagai sosialisasi—berlangsung dalam berbagai tahap kehidupan, melalui berbagai...